Contoh Buku Dua

Identitas Buku

Judul: Saya Pengen jadi Creative Director

Penulis: Budiman Hakim

Tebal: XX + 186 halaman

Penerbit: Indonesia Cerdas: Galangpress

Tahun Terbit: 2016

Tidak semua orang memiliki minat di bidang director. Akan tetapi, saat ini bidang yang berkecimpung di dunia periklanan sangat dibutuhkan dan juga marak dicari oleh pelamar kerja. Apalagi melihat sangat banyak director yang sudah terkenal dan sukses melalui berbagai karya yang akhirnya menjadi impian banyak orang.

Di dalam buku berjudul Saya Pengen jadi Creative Director ini, disajikan beragam trik dan tips untuk mewujudkan mimpi seseorang yang ingin menjadi director. Selain itu, buku ini diajarkan berbagai hal secara mendetail, sehingga tak hanya sekadar membuat iklan saja.

Buku ini khusus diciptakan untuk siapa saja yang tertarik dan memiliki minat di bidang periklanan dan ingin mendalaminya. Meski demikian, segmentasi buku ini tetap umum dengan gaya khas penulis yang menyampaikan dengan bahasa yang luwes, renyah, dan juga mengalir sehingga memudahkan pembaca awam dapat atau bisa memahami makna dan maksud.

Salah satu penjelasan yang menarik dalam buku ini adalah mengenai bagaimana cara mencari ide dan juga melahirkan berbagai iklan yang mengesankan dan menarik hati para penonton, mengingat saat ini berbagai iklan yang disajikan di media elektronik sering tidak sesuai dengan produk yang disampaikan.

Ternyata, adanya ketidaksesuaian director ketika melakukan penyusunan iklan terletak dari bagaimana mencari dan menentukan ide membuat konten.Di dalam ulasan pada buku ini, dijelaskan bahwa setidaknya ada beberapa cara untuk mendapatkan ide konten yang brilian, yaitu memiliki sensitivitas terhadap banyak hal.

Oleh tersebut dibenarkan bahwa banyak seniman yang memiliki perilaku aneh. Misalnya terkadang tertawa terbahak-bahak, beberapa jam setelahnya bisa menangis tersedu-sedu. Selain itu, banyak juga seniman yang memiliki mood tidak stabil atau perasa bahkan sensitif. Hal tersebut tentu sangat dibutuhkan dalam mencari atau mendapatkan ide.

Selain membahas ide, buku yang tebalnya 186 halaman ini juga membahas hal lain, seperti perilaku kreatif, branding yang tepat, consumer insight dan manajemen, dan lain sebagainya. Buku ini juga mengulas tentang cara menilai bagaimana iklan yang berkualitas dan kreatif dengan menggunakan nilai SUPER A, yang mana iklannya harus mendapat nilai tersebut.

Meski memiliki banyak kelebihan dan juga keunggulan, buku karya Budiman Hakim ini juga memiliki kekurangan atau kelemahan. Dibandingkan buku yang sebelumnya pernah ditulis oleh penulis, ternyata isinya tidak jauh berbeda. Sehingga buku ini dirasa kurang menarik dan ceria. Lebih dari itu, informasi yang disampaikan dan bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami.

Sumber : https://penerbitdeepublish.com/contoh-resensi-buku-nonfiksi/

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *